Manajemen Dalam Agribisnis
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu selalu berupaya agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Untuk mencapai semua itu, kegiatan kerja perlu dilaksanakan secara sistematis dan terencana. Di lain pihak, adanya keterbatasan kemampuan manusia dalam melaksanakan kegiatan tersebut maka perlu melibatkan banyak orang untuk ikut bekerja sama, baik yang bersifat formal maupun informal. Suatu kegiatan kerja sama yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu ini termasuk kegiatan manajemen.

Pada prinsipnya, manajemen agribisnis adalah penerapan manajemen dalam sistem agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang akan terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen, dan bidang-bidang manajemen.

Selain itu, dalam agribisnis juga terkait dengan beberapa ilmu yang lain seperti ilmu pertanian dan pengambilan keputusan.

Akan tetapi, karena adanya karakteristik agribisnis yang khas  (Unique) maka manajemen agribisnis harus dibedakan dengan manajemen yang lainnya. Menurut Dawney dan Ericson (1992), yang membedakan manajemen agribisnis dengan manajemen yang lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Keanekaragaman jenis bisnis pada sektor agribisnis yang sangat besar dari produsen dasar sampai kepada konsumen akhir hampir melibatkan semua jenis perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban.
  2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis.
  3. Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  4. Keanekaragaman skala usaha di sektor agribisnis dari yang skala kecil sampai ke skala perusahaan besar.
  5. Persaingan pasar yang ketat, khususnya pada sektor agribisnis skala kecil.
  6. Para pelaku agribisnis yang menganut falsafah cara hidup (The way of life) tradisional cenderung membuat agribisnis lebih tradisional daripada bisnis lainnya.
  7. Badan usaha agribisnis pada umumnya cenderung lebih berorientasi serta dijalankan oleh hanya oleh petani dan keluarganya saja.
  8. Agribisnis cenderung lebih banyak berhubungan dengan masyarakat yang luas.
  9. Produksi agribisnis sangat bersifat musiman.
  10. Agribisnis sangat tergantung dengan lingkungan eksternal.
  11. Adanya program dan kebijakan pemerintah akan menimbulkan dampak langsung pada sektor agribisnis.


Sumber: Materi Manajemen Agribisnis